Siapayang akan menyangka kehadiran nya ke sebuah pesta pernikahan mewah atasan di Kantor nya, malah berubah menjadi pesta Pernikahan nya sendiri.Ingin mende
Novelpernikahan luar biasa dimas dan nadila bab 2. We did not find results for: novel pernikahan. Check spelling or type a new query. Source: cn.e.pic.mangatoon.mobi. Novel pernikahan luar biasa dimas dan nadila bab 2. We did not find results for: Check spelling or type a new query. Maybe you would like to learn more about one of these?
Kekesalanyang IndahNadilla pergi keluar klub malam itu dan mencari taxi, tiba-tiba dia di ganggu oleh beberapa pengunjung klub malam yang mabuk, Nadilla san
OpenPO Pernikahan Luar Biasa ( Dimas & Nadilla ) by Tris Rahmawati (381 halaman) Rp. 130.000 + free tas lipat (warna random) Sinopsis: Bukan hanya tentang terpaksa lalu menjadi suka, Nadilla Citra
Disebuah akun gosip mengabarkan kalau Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata bersama keluarga kompak ke luar negeri. SUARA.COM MATAMATA.COM
Vay Tiα»n Nhanh Ggads. Nadilla menjadi tamu undangan di pesta Pernikahan atasan nya seketika malahan berubah menjadi pesta pernikahan nya sendiri, Semua berjalan dengan sangat indah. hingga seketika rotasi kehidupan nya mulai berubah, perpisahan membuat kedua nya belajar dari kesalahan. Hingga pada suatu kesempatan mereka di pertemukan lagi, akan kah mereka bersama lagi....?Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tris rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri ξ° ξ±
Alex melajukan mobil nya keluar dari jalanan pemukiman pandat penduduk itu, tiba-tiba ponsel nya berdering , ia pun segera memberhentikan mobil nya di trotoar jalan dan segera mengangkat panggilan itu, ya dia sengaja berhenti karena dia berharap yang menelpon adalah Nadilla ,ternyata yang di harapkan nya kenyataan, Sebuah nama muncul di layar ponsel nya. 'Nadilla' baca nya pada nama pemanggil di ponsel nya, tidak menimag-nimang Alex pun segera menggeser layar ponsel nya."Hallo Nad..., kau dimana?""Maaf Al.. tadi aku lagi sibuk, hari ini hari pertama aku kerja Al!" ujar Nadilla"Benarkah? aku turut bahagia Nad!,kapan kau akan mentraktir ku ""Haha baru juga hari pertama kerja, oh ya Al aku mau balikin tagihan rumah sakit ni, nanti setelah aku pulang kerja bisa temui aku di Caffe Organza?"" Baiklah,aku tunggu ya!" ujar Alex membiarkan Nadilla yang mematikan panggilan nya, menjadi sangat senang Alex Nadilla yang mengajak nya untuk bertemu, sebenarnya tidak tentang uang itu, tapi jika itu adalah alasan untuk bertemu tidak ada salah nya, tadi nya juga Alex ingin bertanya kepada Nadilla dia tinggal dimana?, hanya saja ia mengurungkan niat nya rasa nya bibir nya terlalu kaku menanyakan itu semua di telepon, apa lagi Nadilla sangat terburu - buru mematikan panggilan nya.***Alex sudah menunggu Nadilla di cafe yang di minta Nadilla, tanpa pulang kerumah nya, padahal Nadilla belum mengabari nya lagi sedari tadi, Alex memesan tempat di dalam ruangan, yang tidak terlalu di jangkau oleh pandangan dari luar, dan ternyata Cafe tersebut tidak jauh dari tempat kerja Nadilla, dia tampak berjalan kaki, melewati trotoar jalanan, melintasi jembatan penyebrangan, dan tibalah dia di Cafe perlu terlalu mencari di mana Alex, ternyata Alex sudah berdiri menanti Nadilla dan melambaikan tangan nya, Nadilla pun segera menghampiri melebarkan senyuman nya , memandang Nadilla yang sedang berjalan ke arah nya, menatap dari atas hingga bawah, Nadilla sungguh berbeda lebih tampak segera duduk bersebrangan dengan Alex yang hanya di batasi meja kaca persegi yang tinggi, Mata Nadilla segera terarah pada ujung bibir Alex yang bonyok dan babak belur."Alex apa yang terjadi pada mu?" tanya Nadilla mendekatkan diri nya menyentuh luka Menjadi sangat berdebar, jantung nya bertalu-talu karena sentuhanan jemari Nadilla pada pipi nyaMenjadi khawatirkan Nadilla pun meraih tas nya dan segera mencari Kotak p3k kecil yang selalu ada di dalam tas nya, segera mengobati luka Alex menatap lekat wajah Nadilla yang sangat dekat di hadapan nya, tercium aroma vanilla dari dekat tubuh nya, Alex kesulitan mengatur nafas nya. " Astaga hanya di sentuh Nadilla saja aku sudah hampir mati karena kekurangan oksigen " gumam kembali ke tempat duduk nya." Kau tidak ingin menjawab, apa yang terjadi pada mu ?" tanya Nadilla lagi seraya tangan nya melambai untuk memanggil waiters dan memesan beberapa menu di ikuti Alex yang belum menjawab namun mulai mengikuti memesan bersama kembali lengang sepergi nya pramu saji itu, Nadilla kembali memerikaa ponsel nya, dan Alex juga sebalik nya walaupun ekor mata nya terus memandangi Nadilla yang di hadapan nya."Nad... ""Hemm ada kenapa? Apa kau sudah bersedia menceritakan tentang mu ?" tanya nya melengkungkan bibir menghela nafas nya bagaimana pun Nadilla harus tau fikir nya"Nad Dimas sudah kembali, dia mencari mu !" ucap Alex tersedak kecil dan membulatkan mata nya. "Ha.. Apa? Benarkah, apa itu luka di wajah mu adalah perbuatan nya, Al katakan?" todong Nadilla seolah mengerti semua tersenyum menaikan ujung bibit nya."Dia sudah tau semua nya tentang mu Nad, maaf tapi bukan aku yang memberitahu semua nya ,sungguh Nad, bukan aku !" ucap Alex takut Nadilla akan marah pada menggeram kesal."Kenapa dia harus memukul mu, dia tidak pernah berubah!" ujar Nadilla menundukan kepala nya kecewa."Dia sangat berantakan Nad, tidak kah kau ingin menemui nya, dia menunggu mu di rumah mu, saat ini!" urai Alex merasa kasihan dengan Dimas biar bagaimana pun Dimas adalah sahabat nya ,walaupun sekarang Alex memiliki perasaan lebih ke Nadilla , tapi semua tidak ada yang berubah dia dan Dimas pernah saling mengisi dan melewati kehidupan bersama sebagai sahabat dekat."Aku akan menemui nya besok!" ujar Nadilla dan tidak ingin membahas nya nya memilig melanjutkan menyantap makanan yang sudah di hidangkan di meja, hingga waktu sudah menunjukan pukul 8 malam Nadilla segera berpamitan untuk pulang."Aku antar ya Nad!"" Gak usah deh Al.. , aku mau ke kantor lagi, barang-barang ku ada yang tertinggal!""Tidak masalah, Aku akan tetap mengantar mu, ini sudah malam Nad! "Alex paham Nadilla pasti sedang berbohong dia tidak ingin Alex mengetahui tempat tinggal nya."Al, No!"Alex membuang nafas nya."Baiklah!" ujar Alex pasrah, "Terserah kau menolak ku, tapi aku akan mengikuti mu Nad " ujar nya dalam meraih tas nya dan berpamitan lagi, lalu berlalu duluan meinggalkan berjalan pelan, memutar leher nya ke kanan dan kekiri, "Pasti kau akan mengikuti ku Al.." Ucap nya dalam hati meyakini Alex pasti akan mengikuti nya. Nadilla sengaja memasuki jalanan - jalanan sempit menaiki jembatan penyebarangan hingga Alex pun tidak bisa mengejar nya."Sial.. Aku kehilangan jejak Nadilla " ucap Alex memukul stering mobil nya.***Setelah malam hampir larut Dimas kembali lagi ke rumah nya tidak ada tanda - tanda kehadiran Nadilla hingga semalam ini , mata nya masih basah, dengan wajah dan pakaian yang sudah sangat berantakan, melajukan mobil nya dengan tatapan kosong, dan akhirnya mobil nya sampai di rumah nya,Tampak Frans dan Gred menunggu nya, memandang kasihan pada tuan nya yang sangat berantakan ketikan turun dari mobil, tidak satu pun dari mereka berani berkata segera masuk ke kamar nya, menjatuhkan tubuh di atas ranjang nya, dan kembali menangisi keadaan nya."Aku bodoh , Aku bodoh. "Dimas mengepalkan tangan nya memukuli tempat tidur nya."Maafkan aku Nadilla, pasti kau sangat membenci ku, Maafkan Papa nak Papa tidak tahu kau sudah ada di perut ibumu, andai aku bisa lebih mengontrol diriku, mungkin kita sudah sangat bahagia, menanti kehadiran anak kita, jika saja aku tidak pergi semua ini tidak akan terjadi " ujar Dimas lirih ini kali pertama nya dia merasakan sakit yang begitu sakit , sakit nya kehilangan ,ya kehilangan istri dan calon anak nya karena ke egoisan dan bangkit mencari sesuatu yang mungkin Nadilla tinggalkan, atau masih ada harapan Nadilla untuk kembali, melangkah ke arah nakas, Dimas melihat sesuatu , ya !sesuatu yang di tinggalkan cincin pernikahan , dan beberapa kartu-kartu yang di buat Dimas untuk nya, juga selembar kertas, Dimas segera meraih dan membaca aku bukan wanita yang baikMaaf aku bukan istri yang terbaikMaaf aku tidak bisa jadi teman hidup yg baikTerimakasih untuk semua hal indah selama segera meremas kertas itu dan terduduk di sofa."Bukan kau yang tidak baik Nad, tapi aku yang tidak baik untuk mu!" ujar Dimas lagi-lagi melampirkan tetesan air mara merembes di pelupuk nya.****Nadilla day twoHari ini hari ke dua Nadilla di kantor baru nya, Nadilla sangat nyaman di tempat itu, kelihatan nya semua orang di sana sangat baik pada nya, Nadilla berjalan memasuki ruangan nya, dan kembali berkutik dengan semua berkas-berkas yang baru di pelajari orang silih berganti masuk ke ruangan nya , menghantarkan dokumen-dokumen , dan mereka tidak segan memberitu Nadilla semua hal yang belum di ketahui nya," Sungguh tuhan maha baik dia memeberikan aku tempat terbaik dan di antara orang - orang baik ," ucap nya dalam hati memandang seorang wanita yang sedang mengajari nya dengan sangat baik, ya dia adalah Nancy salah satu staff di waktu istirahat makan siang pun tiba, Nadilla melihat jam di tangan nya, Nadilla berniat akan menemui Dimas di kantor nya, kebetulan kantor nya sangat berdekatan dengan kantor Dimas, tapi bagaimana pun juga dia tidak ingin Dimas mengetahui turun dari ruangan nya dan berjalan ke luar kantor nya, sesekali karyawan di sana menyapa nya, dan Nadilla membalas dengan senyuman melewati taman-taman perkantoran dan memasuki beberapa gedung, tibalah dia di gedung Hadiwinata corp, perusahaan Dimas sudah hafal dengan tempat di sana segera naik menggunakan tampak ragu apakah Dimas ada di ruangan nya atau tidak mengingat ini adalah jam ada salah nya di coba fikir nya,Tapi jelas saja kantor tampak sepi bahkan Tania tidak ada di meja nya, Nadilla melanjutkan langkah nya, kedalam ruangan Dimas membuka pintu Nadilla langsung mengarah pada meja kebesaran Dimas, Nadilla mengembangkan mata nya menatap seseorang menjatuhkan kepala dan kedua tangan nya di meja, Dimas tampak tidak menyadari kehadiran Nadilla di sana, "Tahan Nad ... Tahan ... " ujar Nadilla pada diri nya yang rasa nya dia ingin menangis."Sungguh di hati kecil ku sangat merindukan mu Dim... " ucap nya dalam hati seraya mendekatkan langkah nya ke arah meja raut kesedihan di wajah Dimas, mata nya tampak sedikit membengkak , Nadilla menyadari itu."Sungguh saat ini ingin sekali memeluk mu erat Dim... Aku merindukan mu " gumam nya lagi Nadilla membuka mulut nya dan mengadahkan kepala nya ke langit-langit ruangan itu mengipasi netra nya menahan air mata nya untuk tidak DAN LIKE NYA π
Deringan alarm membangunkan tidur panjang Nadilla, dia mengerjab menatap suami nya yang tidak berpindah posisi tetap memeluk nya semalaman, ia yang harus bangkit akan menyiapkan segala keperluan suaminya pun mendadak malas mengingat hari ini suami nya akan berangkat, dia pun menunda tetap berlama-lama di samping suami menggeser tubuh nya ingin melihat Jelas wajah tampan suami nya itu, perasaan berat di hati nya, rasa nya ingin ikut bersama tapi apalah daya pendidikan nya juga penting dan sudah di ujung dia sadari dia telah meneteskan air mata nya. "Aaaa selemah ini" seka Nadilla air mata lama alarm berdering lagi dan kini membangunkan Dimas, "Sayang " panggil Dimas dengan suara khas bangun tidur nya."Hem .. bangun lah sayang pesawat mu pukul 10 Bukan" ujar Nadilla mencoba menepis kesedihan."Sayang, Apa kau baik-baik saja" tanya Dimas tau istri nya tidak ceria seperti biasa nya."Ada apa? aku tidak kenapa-kenapa" Nadilla coba meyakin meraih tubuh istri nya dan menenggelamkan istri nya di dada nya, ia tahu Nadilla sedih ia pun menciumi puncak kepala istri nya tanpa Henti,"Jaga diri mu, aku mencintaimu""Sialan air mata ku akan jatuh lagi, dia bisa jadi tidak akan pergi jika melihat ku menangis" Nadilla melepaskan pelukan suami nya,"Pergilah mandi, Sayang"CupNadilla mengecup bibir suami nya dengan cepat ingin memperlihat kan seolah ia tidak sedih dan tidak terjadi apa-apa dengan pun sudah bersiap-siap, kini tiba saat nya untuk berangkat, Nadilla pun menghantarkan suami nya sampai ke depan mobil nya, tangan nya di genggam erat oleh Dimas yang seolah enggan melepaskan dan salah seorang supir sudah berada di dalam mobil bersiap akan dan nyonya Hadiwinata juga melangkah ke arah orang tua nya."Pa Ma jaga Nadilla, aku titip istri ku" pinta Dimas dengan wajah sendu nya"Kau hanya pergi tugas luar kota Dimas ,bukan berperang ke Medan Perang" Mama coba menghibur padahal dia juga sedih di tinggalkan anak nakal berpamitan kepada kedua orang tua nya, sembari memandang wajah Nadilla yang diam tanpa ekspresi di depan pintu, Dimas melangkah kembali dan memeluk istri nya erat sembari menciumi nya tanpa Dimas mulai berkaca-kaca,lalu Nadila membalas pelukan suami nya ,melingkarkan tangan nya di leher suami nya, dan berbisik kecil."Ingat Kau milik ku, jaga mata mu" Nadilla mencubit kecil pundak Suami tersenyum lagi-lagi mencium puncak kepala "Tahan Nadilla tahan Nad jangan nangis jangan" ucap nya dalam hati Untuk menguatkan hati mata memandang mereka, Dimas pun siap berangkat segera masuk ke dalam mobil yang akan menghantarkan nya ke terus memandangi mobil suami nya Hingga benar-benar sudah tidak terlihat lagi meskipun bayangan nya, dan kembali ke kamar nya dan meluapkan Kesedihan nya di sana menangis sekencang-kencang Kembali tersadar, hari ini harus ke Kampus, dia langsung bangkit dari kesedihan dan menghapus air mata nya.***Nadilla sampai di kampus , berpapasan Dengan beberapa orang yang melihat nya dan berbisik melihat mata nya yang sangat sembab, dia tidak peduli dan melanjutkan tujuan nya ke ruangan lama Nadilla Keluar dari ruangan seorang Dosen , dan tersenyum bahagia entah apa yangg sudah berhasil di fapatkan terlalu lama di sana, hanya dua jam lalu ia pun kembali ke tumah nya di hantarkan oleh Supir sekaligus mata-mata untuk Nadilla itu.***"Sayang.. aku merindukan mu" ucap Dimas lewat layar ponsel nya. "Ini baru beberapa jam kepergian mu sayang, kau terlalu berlebihan...""Benarkah, aku merasa sudah begitu lama di Sini" ucap nya sambil tersenyumDimas mengarahkan Kamera Ponsel nya ke pemandangan Hotel tempat nya menginap."Lihat lah sayang, di sini sangat indah, Frans singkirkan punggung mu, aku sedang memperlihat kan ke pada istri ku" terdengar duara khas ejekan Dimas"Hahaha Nadilla tertawa, kau jangan mengejek nya dia selalu setia menemani mu""Aku mencintaimu sayang""Aku juga"***Mike dan Alex berada di club malam, duduk di meja bartender sesekali tubuh mereka Bergoyang mengikuti nusik yang memekik telinga."Mike kau tau? Dimas Sudah berangkat ke Labuan Bajo" triak Alex di tempat berisik itu"Benarkah, apakah istri nya bersama nya" tanya Mike kemudian. "Kurasa tidak! " triak Alex lagiTiba-tiba mata Alex dan mike menatap kepada seorang wanita yg sudah tua akan tetapi Penampilan nya terlalu sangat di paksakan untuk terlihat muda, ya dia adalah Mama Felisha bersama kekasih nya yang berusia jauh di bawahnya ,mungkin seusia anak nya."Alex kau lihat ular itu!" ujar mike mengarahkan dengan dagu memicingkan mata nya menatap ke arah wanita Itu, memandang nya bergidik geli seketika."Mama nya Felly? bukan kah pria yang bersama nya itu Bobby mantan napi kasus pencabulan dan Narkoba?" selidik Alex."Aku fikir iya.."Wanita tua itu melihat ke arah Mike dan Alex yang sedang duduk, dia pun seketika meninggalkan kekasih nya dan menghampiri dua pria yang di lihat nya itu melebar kan senyuman berjalan ke arah mereka. "Aku tidak menyangka akan bertemu dua pria tampan, kaya raya dan baik hati, dua sahabat menantu ku disini" Melampirkan senyuman dengan nada senang nya seakan sangat begitu akrab."Oh yaa...benarkah....." ujar Alex melampirkan smirk engejek nyaMike yang tidak tahan langsung mu, kau sungguh memalukan Nyonya ,aku rasa kau harus mencarikan anak mu mangsa yang baru""Jaga ucapan mu!!" Sarkas wanita itu kesal"Apa anak mu tidak memberitahu mu?" tanya Alex."Atau kau ingin aku menjodohkan anak mu yang cantik itu dengan Kakek ku, umur nya tidak akan lama tapi harta nya tak kan ada habis nya" ujar Mike"OMONG KOSONG, APA MAKSUD KALIAN!"Lagi-lagi kedua nya tergelak membuat wanita tua itu menjadi sangat kesal mendapati Alex dan Mike terus mentertawai dan mengejek nya, tanpa berkata-kata ia pun pergi meninggalkan mereka begitu saja dengan luapan kemarahan di dada nya.***Di tempat lain pasangan yang di puncak kerinduan itu pun menghabiskan waktu sebelum tidur mereka dengan hubungan video call nya."Sayang biarkan ponsel nya tetap menyala , Aku ingin terus melihat mu hingga terlelap" ujar Dimas lewat video call yang sudah kehabisan bahan cerita pun hanya mengangguk, hingga video call terputus ketika ponsel salah satu dari mereka sudah kehabisan daya
Home / Gratis / Baca Novel Noveltoon Pernikahan Luar Biasa Gratis Novel Pernikahan Luar Biasa β Apakah kamu ingin membaca Novel? Pada kesempatan ini saya akan merekomendasikan novel yang sangat seru untukmu. Membaca novel memang sangat menyenangkan bila kita menemukan cerita yang sangat menarik seperti novel yang satu ini. Tris Rahmawati merupakan seorang penulis Novel berjudul Pernikahan Luar Biasa. Novel ini bergenre Romantis dan untuk kamu yang ingin membacanya secara lengkap bisa menginstal Aplikasi NovelToon. Sinopsis Novel Pernikahan Luar Biasa Dimas dan NadilaDeskripsi NovelCara Baca Novel Pernikahan Luar Biasa Full EpisodeAkhir Kata Sinopsis Novel Pernikahan Luar Biasa Dimas dan Nadila Nadilla menjadi tamu undangan pernikahan atasannya malah berubah seketika menjadi pesta pernikahannya sendiri. Semua berjalan sangat indah. Hingga seketika rotasi kehidupannya mulai berubah, perpisahan membuat keduanya belajar dari kesalahan. Pada suatu kesempatan mereka di pertemukan kembali, akankah mereka bisa kembali bersama? Saksikan kelanjutannya!! Tapi sebelum itu saya juga sudah membuat artikel terkait dengan judul Novel My Lecturer My Husband Full Episode. Deskripsi Novel Judul Pernikahan Luar Biasa Penerbit Mangatoon atau Noveltoon Pengarang Tris Rahmawati Genre Romantis Jumlah Episode 84 episode end Bahasa Indonesia Novel lainnya My Dear Camellia, Beside Me Alexander dan Frans Brian Love Story Cara Baca Novel Pernikahan Luar Biasa Full Episode Bagaimana cerita selanjutnya? Untuk kamu yang ingin melanjutkan membaca Novel ini, maka kamu bisa membacanya melalui Aplikasi NovelToon yang bisa kamu Install di Google Play Store atau App Store secara Gratis. Setelah terinstall di Smartphone silakan buka aplikasinya dan cari di kolom pencarian dengan judul Novel atau nama penulisnya. Baca juga Novel Crazy Love Adelia dan Aditya Full Episode Akhir Kata Cukup sampai disini dulu tentang Cara Membaca Novel Pernikahan Luar Biasa karya Tris Rahmawati Gratis Full Bab. Bagaimana dengan novel ini apakah layak untuk daftar bacaan favoritmu selanjutnya? Tuliskan di bawah.
Dimas tidak mampu berucap apapun hati nya masih teralalu senang mendapati perhatian Nadilla lagi walaupun terlihat tidak begitu keluar lagi dari kamar nya membawa sesuatu."Ini ganti dulu baju nya, Aku tidak ingin di omeli Mama gara-gara membiarkan mu memakai baju basah!" ujarnya memberikan baju, Dimas meraih mengangkat dan memandangi baju di tangan nya."Bekas kekasih mu ?""Pakai saja, tidak perlu banyak tanya!""Tidak mau!" tolak nya meletakkan lagi pakaian yang pegang mencebikan bibir nya,"Terserah,itu kaos over size baru ku, mana mungkin aku memberikan baju kekasih ku untuk mu,"Dimas meraih lagi baju nya dan akan membuka baju basah menutup wajah nya," Eh.....eh...Kau tidak sopan ganti di kamar mandi sana!"Dimas tersenyum malu dan berjalan ke kamar mandi untuk segera mengganti membuka lagi tutupan wajah nya dan berjalan meraih kantong-kantong belanjaan nya yang semalam di biarkan tergetak di lantai dapur nya mulai menyusun beberapa buah dan sayuran ke lemari pendingin nya meletakan beberapa cemilan dan mie instan di atas meja nya dengan ekor mata nya kini melirik Dimas yang keluar dari kamar mendehemm...."Ehem....jika tidak ada yang penting pulang lah!! Aku ingin melanjutkan tidur ku, besok aku harus bekerja!" Sindirnya"Tapi kau Ikut lah bersama ku Mama ingin bertemu dengan mu!""Mama ingin bertemu?"Nadilla menghentikan aktivitas nya."Kenapa tidak kau katakan langsung tadi malam! Jadi kau tidak harus menunggu di luar semalaman "Dimas mencebikan bibir nya."Bagaimana bisa aku katakan belum sempat aku bicara kau sudah membanting dan menutup pintu""Bukan apa-apa, Aku terlalu malas untuk berbasa-basi, Aku hanya tidak ingin di cap sebagai wanita penggangu calon suami orang!""Calon Suami orang?" Dimas membulatkan mata nya dan berjalan ke arah Nadilla lebih dekat."Mundur-mundur jangan mendekat " ucap nya membidik dan memundurkan langkah nya" Apa maksud mu suami orang? Katakan Nadilla !!, kita sudah sering salah paham , Aku tidak ingin terus - terus hidup dalam kesalah pahaman!""Hidup dalam Kesalah pahaman tidak mau, Tapi hidup trus saling berdekapan kau suka bukan?" ejek nya menutupi kekesalan nya."Nadilla! aku tidak sedang bercanda kenapa kau menjadi lebih banyak bicara" Kesal Dimas mendapati Nadilla terus berbicara aneh yang tidak mampu di pahami oleh nya."Siapa yang banyak bicara? AKU!" Nadilla menunjuk diri nya hati ku sakit lantas jika tidak banyak bicara aku harus bagaimana."Sudah lah aku ingin tidur lagi ini masih cukup gelap besok pagi aku akan kerumah Mama" ucap nya melangkah ke arah kamar nya ."Tidur lah, Jika kau tidak berniat mengatakan maksud ucapan mu aku akan ikut masuk ke kamar mu !" gertak nya."Wow kau mengancam ku Tuan Malliw? Pergi sekarang dari rumah ku, kita tidak ada hubungan apa-apa!" ucap nya dingin tangan nya menunjuk ke arah pintuDimas mendengus"Baiklah jika kau ingin aku pergi tapi jangan salah kan aku jika satu kontrakan mu akan bangun dan keluar melihat ke arah ku, tamu mu!" Ancam nya dan berjalan menautkan kedua alis nya, "Apa maksud nya? Nadilla berfikiran buruk, "Jangan-jangan diaβ"Dim Dimas ....!!" panggil nya berjalan ke pintu ke arah Dimas yang sudah keluar, benar apa yang di fikir nya Dimas seperti nya akan berbuat sudah berdiri di susunan Bata di depan gerbang kontrakan nya terlihat jelas di luar masih sangat gelap mungkin semua penghuni kontrakan masih tertidur lelap di tambah cuaca setelah hujan masih sangat dingin menusuk kulit,"Pria tidak waras... mau apa dia apa ingin berteriak membangunkan orang -orang yang masih terlelap ?" Nadilla berjalan cepat. "Turun kata ku! "Dimas menggelengkan kepala nya menolak."Tidak mau!""Turun..... Dimas! turun.......kataku!!""Tidak...!"Nadilla melayangkan tangan nya mengisyaratkan akan mengatakan maksud ucapan nya jika dia turun"Janji!!" Dimas segera mengiyakan dan segera lompat dari batuan yang tersusun merekahkan senyuman nya."Aku tidak segila itu Nadilla ..." gumam nya dan berjalan lagibke arah Nadilla yang kembali masuk ke kontrakan nya dengan bibir cantik nya yang terus menggerutu atas kelakuan konyol ponsel di dalam saku nya berdering " Siapa yang menelpon jam segini ""Mama.." Dimas khawatir seketika, segera menggeser layar ponsel nya."Ya ma, Ada apa?""Dim.. Mama ngedrop!" bukan suara Mama tapi tidak lain adalah Tuan Hadiwinata "Papa sudah membawa nya ke ICU di rumah sakit biasa""Aku akan segera kesana pa!" ujar Dimas seketika masuk ke kontrakan Nadilla,"Nad.. Nadilla ... " panggil nya panik dan melihat Nadilla di dalam pun menoleh ke arah nya."Apa?""Nad.. Mama drop, Aku akan kerumah sakit!"Nadilla terkesiap, "Apa! iya-iya, Aku akan ikut kerumah sakit juga Dim!" Nadilla meraih ponsel nya dan kunci mobil nya di atas nakas segera mengikuti langkah cepat Dimas tanpa mengganti pakaian nya."Aku pergi dengan mobil ku sendiri saja Dim.."Dimas segera menarik tangan nya,"Kita akan pergi bersama!" Dan entah kenapa Nadilla dengan mudah mengiyakan segera masuk dan duduk di sebelah masih sangat lengang hari masih begitu gelap hanya beberapa kendaraan yang berlalu lalang Dimas lebih fokus ke jalanantangan kiri sesekali menyentuh kepala nya sesekali meraup wajah nya terlihat jelas wajah kekhawatiran sesekali pula Nadilla melirik nya tidak ada percakapan di sana hingga mobil tiba di rumah segera turun dari mobil nya berhenti menunggu seberntar Nadilla yang berjalan ke arah nya, Dimas seperti nya sudah lupa dengan maksud ucapan Nadilla yang tadi ingin di ketahui berjalan menggandeng tangan Nadilla dan Nadilla mengambil tangan nya lalu melepaskan dengan lembut, Dimas memutar leher nya menatap wajah Nadilla."Ku mohon bersikaplah seolah kita sudah berbaikan di depan Mama dan Papa.." pinta nya lembutDan Nadilla mengganguk mengiyakan, membiarkan tangan nya di bawa lagi oleh Dimas."Ini Hanya karena Mama Nadilla, kau jangan terlalu senang, dia juga adalah calon suami orang " gumam nya lagi mengingat kembali Ucapan Claudia kepada menjelang Hadiwinata masih belum keluar dari ICU, Tuan Hadiwinata Dimas duduk sejajar di depan ruangan ICU sementara Nadilla duduk sendiri di kursi di ruangan yang bersebrangan dengan ICU menjatuhkan kepala nya dengan wajah kelelahan nya ke sandaran kursi mata nya tampak meluruskan pandangan nya melihat Nadilla yang seperti nya tertidur lalu berpindah duduk ke sebelah Nadilla menyentuh lembut kepala Nadilla dan menjatuhkan nya di bahu nya Dimas tersenyum memandang lamat-lamat wajah cantik Nadilla yang bersandar di bahu nya,"Kau Nadilla ku,... " ucap nya yang juga menutup mata nya merasa kantuk karena tidak cukup tidur malam Hadiwinata melurusakan pandangan di depan nya, sedikit tersenyum melihat kemesraan Kedua anak dan bekas menantu nya. "Semoga segera bersama lagi, Mama akan bahagia melihat ini "Terdengar iringan roda-roda beberapa orang perawat mendorong pasien masuk ke dalam ruangan ICU, seketika membangunkan Nadilla dari tidur nya, Nadilla mengerjabkan Mata nya, masih posisi kepala menyandar nya melirik orang yang baru di bawa ke dalam ICU, lalu melihat lurus ke arah orang di depan nya."Hanya papa, pergi kemana dia? Fikir nya lalu Nadilla Merasakan ada hembusan hangat di kepala nya, "Oooh Sial.. Nadilla bodoh !'' umpat nya mengangkat kepala nya, wajah nya seketika memerah mengingat ternyata sedari tadi aku tidur bahu nya, pantas terasa sangat nyaman " gumam nya
novel pernikahan luar biasa dimas dan nadila